Kurang Tidur Pengaruhi Moralitas

Peneliti dari Washington University, Scott Reynolds, menyampaikan, tanpa ada kesadaran moral, orang-orang tidak bakal dapat mengerti etis-tidaknya suatu perbuatan yang dikerjakan orang lain. Riset teranyar tunjukkan bahwa kesadaran moral berbentuk dinamis. Yaitu, satu orang dapat mempunyai kesadaran moral yang tinggi dalam satu kondisi, namun rendah dalam kondisi lain. Ketidaksamaan itu bergantung pada kuatnya daya serta kendalikan diri yang dipunyai. " Jadi, pertanyaan yang selanjutnya nampak yaitu : apakah moral di pengaruhi saat tidur yang cukup? " kata peneliti bagian manajemen Johns Hopkins University, Brian Gunia.

Pertanyaan itu datang dari pendapat bahwa kesadaran moral melibatkan perhatian segera seorang pada moral dalam pengambilan ketentuan. Riset memberikan indikasi kekurangan tidur bisa mengakibatkan seorang lebih susah melakukan sistem memikirkan saat sebelum melakukan tindakan. " Tersebut argumen kami bikin hipotesis kurang tidur bikin kesadaran moral seorang alami penurunan, " tutur Gunia.

Untuk menguji hipotesis ini, beberapa peneliti bikin tiga studi empiris. Pertama, mereka mengadakan studi laboratorium. Dalam riset ini, peneliti dengan cara acak membagi beberapa responden dalam dua grup, yaitu yang tidur 6, 43 jam satu hari serta 4, 35 jam satu hari. Setelah itu, responden disuruh menjawab pertanyaan ihwal kesadaran moral. Nyatanya, kesadaran moral responden yang tidur lebih sebentar rendah.

Dalam riset ke-2, responden di teliti sepanjang empat hari serta dibebaskan tidur sepanjang yang mereka ingin. Setiap hari, sesudah bangun tidur, mereka kembali disuruh menjawab pertanyaan untuk mengukur kesadaran moral mereka. Akhirnya sama dengan hipotesis beberapa peneliti : mereka yang tidurnya berkecukupan mempunyai kesadaran moral lebih tinggi.

Sedang dalam riset ketiga, peneliti mencari tahu apakah pergantian rutinitas tidur seorang punya pengaruh pada naik-turunnya kesadaran moral. Nyatanya hipotesis beberapa peneliti terus berlaku. Meski tiga riset itu mempunyai terbatasnya, ada ketekunan di dalamnya. Yakni, kurang tidur dapat turunkan tingkat kesadaran moral seorang.

Gunia berasumsi temuan ini utama. Karena, kesadaran moral bukanlah masalah sebatas bagaimanakah seorang mengatur moralitasnya, namun juga bagaimanakah seorang menilainya moralitas orang lain. " Jadi, bila kita mau orang lain lebih waspada dalam berlaku, yakinkan tidur cukup jadi prioritas, " tuturnya.